Manfaat belajar filsafat
B. Manfaat Filsafat dalam Kehidupan
Berdasarkan pemahaman dasarnya,
persepsi ini tidak tepat, meskipun di dalamnya terkandung manfaat. Secara
khusus, filsafat merupakan perbincangan mencari hakikat sesuatu gejala atau
segala hal yang ada. Artinya, filsafat merupakan landasan dari sesuatu apapun ,
tumpuan segala hal, jika salah tentulah berbahaya, sedikitnya akan merugikan.
Apabila kehidupan berpengetahuan itu diibaratkan sebuah pohon maka filsafat
adalah akarnya, yaitu bagian yang berhyubungan langsung dengan sumber kehidupan
pohon itu, sedangkan batang, dahan, ranting, daun, bunga, dan buah menjadi
bahan kajian ilmu pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, ilmu pengetahuan
berhubungan dengan apa yang terlihat atau yang biasa disebut menggejala atau
mewujud. Terlebih lagi kaum awam, ia hanya dapat melihat sesuatu secara
langsung atau yang berhubungan secara langsung, khusunya menjawab kebutuhan
nyata dirinya sendiri.
Dalam perbincangan lebih nyata,
filsafat mempersoalkan dan membicarakan kembali akar masalah, baik berdasarkan
ilmu pengetahuan maupun pemahaman lain. Jadi, filsafat menyadarkan manusia
terhadap apa yang sudah biasa diyakini, digauli, digunakan, dan dilakukannya.
Hal ini penting! Sebagai contoh pada Matematika ,”Mengapa 5 x 5 lebih besar
daripada 4 x 4?” Umumnya, orang percaya begitu saja, bahkan mempercayainya apa
yang dikatakan orang lain, seperti guru atau orang tua dan kakaknya. Jawaban
yang sebenarnya adalah adanya kesepakatan bahwa sebutan angka 5 lebih tinggi
nilainya daripada 4. Dengan catatan, angka berikutnya lebih tinggi dari pada
angka sebelumnya. Filsafat mengatakan,” Ingatlah di balik matematika itu ada
suatu kesepakata, jika kesepakatannya tidak demikian, belum tentu 5 x 5 lebih
besar daripada 4 x 4.
Dalam hal ini, ilmu pengetahuan
mengenai asumsi yang disebut aksioma, yaitu anggapan dasar yang merupakan
tumpuan atau sumber dari awal kehidupan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Wacana atau perbincangan filsafat melahirkan asumsi tersebut. Hal tersebut
disebut sebagai keyakinan filsafati (philosophical belief). Asumsi tersebut
jika terus-menerus ditelaah ketepatannya, bukan tidak mungkin akan mengalami
perubahan, entah itu bertambah atau berkurang, atau justru berubah. Akhirnya,
teori-teori baru dalam bidang pengetahuan akan bermunculan sehingga lahirlah
istilah filsafat ilmu. Filsafat ilmu berperan fundamental dalam melahirkan,
memelihara, dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Cara berpikir filsafati telah
mendokrak pintu serta tembok-tembok tradisi dan kebiasaan, bahkan telah menguak
mitos dan miteserta meninggalkan cara berpikir mistis. Lalu pada saat yang sama
telah pula berhasil mengembangkan cara berpikir rasional, luas dan mendalam,
teratur dan terang, integral dan koheren, metodis dan sistematis, logis,
kritis, dan analitis. Karena itu, ilmu pengetahuan pun semakin bertumbuh subur,
terus berkembang, dan menjadi dewasa. Kemudian, berbagai ilmu pengetahuan yang
telah mencapai tingkat kedewasaan penuh satu demi satu mulai mandiri dan
meninggalkan filsafat yang selama itu telah mendewasakan mereka. Itulah
sebabnya, filsafat disebuts ebagai mater scientiarum atau induk segala ilmu
pengetahuan. Itu merupakan fakta yang tidak dapat diingkari, yang dengan jelas
menunjukkan bahwa ia benar-benar telah menampakkan kegunaannya lewat melahirkan,
merawat, dan mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang begitu berjasa bagi
kehidupan manusia.
Filsafat adalah ilmu yang tak
terbatas karena tidak hanya menyelidiki suatu bidang tertentu dari realitas
yang tertentu saja. Filsafat senantiasa mengajukan pertanyaan tentang seluruh
kenyataan yang ada. Filsafat pun selalu mempersoalkan hakikat, prinsip, dan
asas mengenai seluruh realitas yang ada, bahkan apa saja yang dapat
dipertanyakan, termasuk filsafat itu sendiri.
Keterbatasan filsafat yang demikian
itulah yang amat berguna bagi ilmu pengetahuan. Itu karena keterbatasan
filsafat tidak melulu berguna selaku penghubung antardisiplin ilmu pengetahuan.
Akan tetapi, dengan keterbatasannya itu, filsafat sanggup memeriksa,
mengevaluasi, mengoreksi, dan lebih menyempurnakan prinsip-prinsip dan
asas-asas yang melandasi berbagai ilmu pengetahuan itu.
Manfaat lain filsafat adalah didasarkan pada pengertian filsafat sebagai suatu
integrasi atau pengintegrasi sehingga dapat melakukan fungsi integrasi ilmu
pengetahuan. Sebagian besar orang hanya menyangkutkan apa yang paling dekat dan
apa yang paling dibutuhkannya pada saat dan tempat tertentu.
Dalam Kehidupan Praktis
Filsafat memang abstrak, namun
tidak berarti filsafat sama sekali tidak bersangkut paut dengan kehidupan
sehari-hari yang kongkret. Keabstrakan filsafat tidak berarti bahwa filsafat
itu tak memiliki hubungan apa pun juga dengan kehidupan nyata setiap hari. Kendali tidak memberi petunjuk praktis tentang bagaimana bangunan yang
artistic dan elok, filsafat sanggup membantu manusia dengan memberi pemahaman
tentang apa itu artistic dan elok dalam kearsitekturan sehingga nilai keindahan
yang diperoleh lewat pemahaman itu akan menjadi patokan utama bagi pelaksanaan
pekerjaan pembangunan tersebut.
Filsafat menggiring manusia
kepengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. Kemudian, filsafat itu juga
menuntun manusia ketindakan dan perbuatan yang konkret berdasarkan pengertian
yang terang dan pemahaman yang jelas.
1. Secara umum manfaat filsafat :
¨ Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti
apa adanya.
¨ Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita,
karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan
pertanyaan-pertanyaan mendasar.
¨ Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa
apa yang mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkan—atau
hanya merupakan sebagian dari kebenaran.
¨ Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
Ø menalar secara jelas
Ø membedakan argumen yang baik dan yang buruk
Ø menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis) secara
jelas
Ø melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
Ø melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan
yang berbeda.
¨ Dengan mempelajari karya-karya para pemikir besar, para filsuf dalam
sejarah dan tradisi filsafat, kita akan melihat betapa besar sesungguhnya
pengaruh filsafat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, agama, pemerintahan,
pendidikan dan karya seni.
¨. Kadang ini memang bisa mendorong kita menolak
pendapat-pendapat yang telah ditanamkan pada kita, tetapi filsafat juga Filsafat
memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk memperhatikan pandangan kita
sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis Kemampuan berfikir secara
jernih, menalar secara logis, dan mengajukan dan menilai argumen, menolak
asumsi yang diterima begitu saja, dan pencarian akan prinsip-prinsip pemikiran
dan tindakan yang koheren—semuanya ini merupakan ciri dari hasil latihan dalam
ilmu filsafat.
2. Secara khusus manfaat filsafat
ilmu :
Filsafat ilmu merupakan salah
satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu kiranya tidak
bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :
¨ Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
¨ Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap
pandangan filsafat lainnya.
¨ Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan
dunia.
¨ Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
¨ Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Menurut
Agraha Suhandi (1989)
¨ Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik
¨ Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan
menyadari keberadaan
kita.
¨ Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat pemecahannya.
¨ Filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas, sehingga dapat membendung egoisme dan ego-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan kesenangan diri sendiri).
¨ Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis, hingga kita tidak hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran.
¨ Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri
(terutama dalam etika)
maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.
¨ Filsafat ilmu bermanfaat sebagai pembebas. Filsafat bukan hanya sekedar mendobrak pintu penjara tradisi dan kebiasaan yang penuh dengan berbagai mitos dan mite, melainkan juga merenggut manusia keluar dari penjara itu. Filsafat ilmu membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis
dan dogma.
¨ Filsafat ilmu membantu agar seseorang mampu membedakan persoalan yang ilmiah dengan yang tidak ilmiah.
¨ Filsafat ilmu memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian
disiplin ilmu yang
ditekuni.
¨ Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap
disiplin ilmu.
¨ Filsafat ilmu memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian penalaran supaya manusia dapat menyerasikan antara logika,
rasio, pengalaman, dan agama dalam usaha mereka dalam
pemenuhan kebutuhannya untuk mencapai
hidup yang sejahtera.
¨ Filsafat
ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode ilmiah
yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar
dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.
Sedangkan Ismaun (2001)
mengemukakan fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik
dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali
kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa
filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai confirmatory theories
yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi
dan theory of explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil
ataupun besar secara sederhana.
C. Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Mahasiswa
Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa sangat penting, karena beberapa manfaat yang dapat dirasakan, antara lain :
§ Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa
semakin
kritis dalam sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus
diharapkan untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam teori
yang dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari sumber-sumber
lainnya.
kritis dalam sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus
diharapkan untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam teori
yang dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari sumber-sumber
lainnya.
§ Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi
para
mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah
dan untuk melakukan penelitian ilmiah. Dengan mempelajari
filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh
mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut
sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian
ilmiah.
mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah
dan untuk melakukan penelitian ilmiah. Dengan mempelajari
filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh
mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut
sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian
ilmiah.
§ Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat
praktis. Setelah
mahasiswa lulus dan bekerja mereka pasti berhadapan dengan
berbagai masalah dalam pekerjaannya. Untuk memecahkan
masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis
berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu
diterapkan.
mahasiswa lulus dan bekerja mereka pasti berhadapan dengan
berbagai masalah dalam pekerjaannya. Untuk memecahkan
masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis
berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu
diterapkan.
§ Membiasakan diri untuk
bersikap logis-rasional dalam Opini &
argumentasi yang dikemukakan.
§ Mengembangkan semangat
toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas). Karena para ahli filsafat
tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi, perumusan permasalahan
maupun penyusunan jawabannya.
§ Mengajarkan cara berpikir
yang cermat dan tidak kenal lelah.
terima kasih,,
BalasHapusizin mengutup sebagian teksnya
mengutip
BalasHapus