Makalah Penelitian Puisi Lastu Adri: Analisis Intrinsik dan Ekstrinsik
MAKALAH PENELITIAN
PUISI LASTU ADRI KARYA ELIA ABU MADI
(Analisis Unsur-unsur Intrinsik dan Ekstrinsik)
Abstrak
Obyek material
penelitian ini adalah puisi Lastu Adri karya Elia Abu Madi penyair
libanon-Amerika dan obyek formalnya adalah unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik
dalam puisi Arab. Hasil penelitian ini mengungkapkan unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik pada puisi Arab ‘Lastu Adri’.
Kata Kunci: Unsur
instrinsik, unsur ekstrinsik, Elia Abu Madi.
Pendahuluan
Sastra memiliki
beberapa genre yang salah satunya adalah puisi. Secara etimologis, istilah
puisi berasal dari bahasa Yunani poimea ‘membuat’ atau poeisis
‘pembuatan’, dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi
diartikan membuat dan perbuatan, karena lewat puisi, pada dasarnya, seorang
telah menciptakan suatu dunia tersendiri yang memungkinkan berisi pesan atau
gambaran-gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun non fisik.[1]
Menurut salah satu ahli puisi, William Wordsworth memahami puisi sebagai luapan
spontan dari perasaan-perasaan yang kuat –a spontaneous overflow of powerful
feelings.[2]
Puisi yang
dipilih sebagai obyek material tulisan ini adalah Lastu Adri karya
sastrawan Arab, Elia Abu Madi (1889-1957), seorang penyair Lebanon –
Amerika dan seorang wartawan,
puisinya mencapai popularitas melalui penggunaan ekspresif bahasa, penguasaan
pola tradisional puisi Arab, dan relevansinya ide untuk pembaca Arab
kontemporer. Alasan pemilihan puisi ini karena puisi ini masyhur dikalangan
orang Arab, dan sering menjadi bahan dalam perlombaan pembacaan puisi Arab.
Berangkat dari rasa cinta penulis terhadap bagian puisi Indonesia, memotivasi
penulis untuk mengenal dan mengetahui
seluk-beluk puisi-puisi Arab. Tidak hanya cukup membaca dan mengetahui
maknanya, serta membacakannya saat lomba tetapi juga mendalami betul dari unsur-unsur intrinsk dan
ekstrinsiknya.
Dua
masalah yang akan dikaji pada tulisan ini adalah: 1) Bagaimanakah pemahaman
mengenai unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik pada puisi?; 2) Bagaimanakah
analisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik pada puisi Arab yang berjudul Lastu
Adri?.
Elia Abu Madi
(juga dikenal sebagai Elia D. Madey ; Arab : إيليا أبو ماضي Ilya Abū Madi)
adalah seorang penyair Arab Lebanon – Amerika dan
wartawan, dilahirkan di di desa Al - Muhaydithah , sekarang bagian dari Bikfaya, Lebanon,
pada tahun 1889.[3]
Ketika
berusia 11 tahun, Abu Madi pindah bersama keluarganya dari desa gunung mereka
di Libanon ke Alexandria, Mesir. Ia menerbitkan koleksi puisi pertamanya ‘Tazkar al-
Madi’ di Alexandria pada tahun 1911. Tahun berikutnya ia
pindah ke Amerika Serikat, menetap di Cincinnati Ohio . Pada tahun 1916 ia pindah ke
New York dan memulai karir di jurnalistik . Di New York Abu Madi bertemu dan bekerja
dengan sejumlah penyair Arab – Amerika termasuk Khalil Gibran. Dia menikah
dengan putri Najib Diyab editor majalah berbahasa Arab Mirat al - Gharb , dan
menjadi pemimpin redaksi publikasi yang pada tahun 1918. Pada tahun 1929 Abu
Madi didirikan berkala sendiri , Al - Samir, di Brooklyn. Ia meninggal pada tahun 1957.
Beberapa karya puisinya yang sudah diterbitkan dan dibukukan
adalah: Tazkar al- Madi (1911); Diwan Iliya Abu Madi (1919); Al-
Jadawil ( " The Streams " ) (1927); Al - Khama'il (1940 );
dan Tibrwa Turab ( 1960).
Puisi pada
prinsipnya dibangun seperti halnya cerpen, novel, drama, dan roman yaitu atas
dasar unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Secara terminologi unsur intrinsik
adalah unsur yang berada didalam naskah puisi. Sedangkan unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang berada di
luar naskah puisi. [4]
Adapun unsur-unsur intrinsik suatu puisi meliputi:[5]
1. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi.
Tipografi adalah tatanan larik, bait,
kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik
yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.
2. Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk
mengungkapkan perasaan dalam puisi.
3. Bunyi adalah berupa rima (persamaan bunyi
pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); ritma (tinggi-rendah,
panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).
4. Majas (bahasa kias) adalah cara penyair
menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi.
5. Citraan (pengimajinasian) adalah gambar-gambar
dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut
citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran
yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap
sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan).
6. Sarana retorika adalah muslihat intelektual, yang
dibedakan beberapa jenis yaitu
hiperbola, ironi, ambiguitas, paradox, litotes, dan elipisis.
Adapun
unsur-unsur ekstrinsik suatu puisi meliputi:[6]
1. Unsur biografi adalah latar belakang atau
riwayat hidup penyair.
2. Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik,
sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain.
3. Unsur kemasyarakatan adalah situasi sosial
ketika puisi itu dibuat.
Metode
Penelitian
Penelitian ini merupakan library
reseach yang bersifat dasar (murni) yaitu penelitian yang hasilnya untuk
pengembangan khasanah keilmuan. Puisi sebagai populasi penelitian dan puisi ‘Lastu Adri’ sebagai sampel penelitian. Mengenai
instrumen penelitian, dalam hal ini peneliti tidak
menggunakan kuisioner, inventori, tes ataupun lainnya. Tetapi peneliti menggunakan buku-buku sastra dan bahasa,
jurnal sastra dan bahasa, serta beberapa informasi yang bersumber dari internet
mengenai masalah yang sedang diteliti sebagai alat pendukung dalam memperkuat
dan memperoleh hasil penelitian yang maksimal. Dari bahan-bahan rujukan tersebut,
peneliti memakai beberapa teknik, yaitu dengan membaca, menguraikan ide-ide
penting, memilah-milah, dan menganalisis, semua itu dilakukan guna
memperoleh data-data yang valid. Data-data tersebut selanjutnya dianalisis, dalam
hal ini analisis yang digunakan peneliti adalah analisis kualitatif yaitu
penelitian yang hasilnya dinyatakan dalam bentuk verbal dan analis tanpa menggunakan
teknik statistik. Proses akhir yaitu hasil analisis dituangkan dalam bentuk
tulisan.
Hasil Penelitian
Bunyi teks puisi Lastu Adri karya Elia Abu
Madi adalah sebagai berikut:
لستُ أدرِي
جئتُ،
لا أعلمُ منْ أين، ولكنّي أتيتُ
|
ولقد
أبصرتُ قدّاميْ طريقًا فمشيتُ
|
وسأبقى
ماشيًا إن شئتُ هذا أم أبيتُ
|
كيف
جئتُ؟ كيف أبصرتُ طريقي؟
|
لستُ
أدرِي!
|
أجديدٌ
أم قديمٌ أنا في هذا الوجودِ
|
هل أنا
حرٌّ طليقٌ أم أسيرٌ في قيودِ
|
هل أنا
قائدُ نفسي في حياتي أم مقود
|
أتمنّى
أنّني أدري ولكن...
|
لستُ
أدرِي!
|
وطريقي،
ما طريقي؟ أطويلٌ أم قصيرٌ؟
|
هل أنا
أصعدٌ أم أهبطٌ فيه وأغورٌ
|
أأنا
السّائر في الدّرب أم الدّرب يسيرٌ
|
أم
كلاّنا واقفٌ والدّهر يجري؟
|
لستُ
أدرِي!
|
Aku Tidak Tahu[7]
Aku telah datang, tapi aku tak tahu dari mana, tapi aku telah datang
Kedua kaki telah menemukan jalan, maka aku berjalan
Aku terus berjalan, jika amku mau ini, atau aku menetap
Bagaimana aku bisa datang ? bagaimana aku bisa menemukan jalanku...
Aku tidak tahu
Apakah baru ataukah usang diriku ini ada
Apakah aku seorang yang bebas merdeka, atau kah aku berjalan dalam
belenggu
Apakah aku penguasa jiwa dalam kehidupanku, ataukah aku dikendalikan
Aku berharap sungguh aku tahu tapi...
Aku tidak tahu
Jalanku bukanlah jalanku ? apakah panjang ataukah pendek
Apakah aku naik, ataukah jatuh dan tertipu
Apakah aku berjalan dijalan ataukah jalanan yang berlalu
Apakah kita semua berhenti dan masa berlari.. Aku tidak tahu
Analisi unsur-unsur intrinsic puisi ‘Lastu
Adri’ adalah sebagai berikut:
1. Tipografi: Termasuk dalam bentuk visual berhubungan
dengan susunan baris pada puisi diatas tipografi yang dipakai adalah bentuk
visual seperti konvensional.
2. Diksi: Diksi atau pemilihan kata pada puisi diatas
yaitu menggunakan bahasa arab Fusha (bahasa resmi).
3. Bunyi: Pada puisi diatas terdapat perulangan bunyi
pada kata ‘Lastu Adri’.
4. Majas (bahasa kiasa): dalam puisi diatas tak
ditemui majas dalam kategori (metafora, metonimia, sinedoks, simile, alegori).
5. Citraan: citraan yang dipakai dalam puisi diatas
meliputi; penglihatan (dibuktikan pada bait pertama larik ke dua), gerak
(dibuktikan pada bait pertama larik ke dua dan ke tiga).
6. Sarana retorika: hampir mirip dengan majas tapi
dalam kategori (hiperbola, ironi, ambiguitas, paradox, litotes, dan elipsis).
Pada puisi diatas ditemukan ambiguitas (dibuktikan pada bait pertama larik
pertama, larik ke dua bait kedua, bait ketiga larik pertama), ellipsis (pada
bait ke dua dan ke tiga larik terakhir).
Analisi
unsur-unsur ekstrinsik puisi ‘Lastu Adri’ adalah sebagai berikut:
1. Unsur biografi penyair
Elia
Abu Madi (juga dikenal sebagai Elia D.
Madey ; Arab : إيليا أبو ماضي Ilya Abū Madi)
adalah seorang penyair Arab Lebanon – Amerika dan
wartawan, dilahirkan di di desa Al - Muhaydithah , sekarang bagian dari Bikfaya, Lebanon,
pada tahun 1889.[8]
Ketika
berusia 11 tahun, Abu Madi pindah bersama keluarganya dari desa gunung mereka
di Libanon ke Alexandria, Mesir. Ia menerbitkan koleksi puisi pertamanya ‘Tazkar al- Madi’ di Alexandria pada tahun 1911. Tahun berikutnya ia
pindah ke Amerika Serikat, menetap di Cincinnati Ohio . Pada tahun 1916 ia pindah ke
New York dan memulai karir di jurnalisme . Di New York Abu Madi bertemu dan
bekerja dengan sejumlah penyair Arab – Amerika termasuk Khalil Gibran. Dia
menikah dengan putri Najib Diyab , editor majalah berbahasa Arab Mirat al -
Gharb , dan menjadi pemimpin redaksi publikasi yang pada tahun 1918. Pada tahun
1929 Abu Madi didirikan berkala sendiri , Al - Samir , di Brooklyn. Ia meninggal pada tahun 1957.
Beberapa karya puisinya yang sudah diterbitkan dan dibukukan
adalah: Tazkar al- Madi (1911); Diwan Iliya Abu Madi (1919); Al-
Jadawil ( " The Streams " ) (1927); Al - Khama'il (1940 );
dan Tibrwa Turab ( 1960).
2. Unsur nilai dalam isi puisi: Puisi diatas
mengandung nilai sosial
3. Unsur Kemasyarakatan: Puisi diatas dibuat ketika si
penyair merasa galau dengan eksistensinya (keberadaannya) dan pengembaraan si
penyair dalam menemukan jati dirinya.
Pembahasan
Penelitian
ini bahwasanya memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1) Mengembangkan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang bahasa dan sastra. 2) Menambah Khazanah ilmu
pengetahuan. 3) Mengetahui usur-unsur intrinsic dan ekstrinsik dalam puisi
Arab. 4) Bagi peneliti menambah wawasan pengetahuan dan menjawab keambiguan
serta rasa penasaran terhadap puisi ‘Lastu
Adri’.
Mengenai
rumusan masalah dan jawabanya dalam tulisan ini yaitu:
1. Bagaimanakah pemahaman mengenai unsur-unsur
Intrinsik dan Ekstrinsik pada puisi?
Puisi pada prinsipnya dibangun
seperti halnya cerpen, novel, drama, dan roman yaitu atas dasar unsur-unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Secara terminologi unsur intrinsik adalah unsur yang
berada didalam naskah puisi. Sedangkan unsur
ekstrinsik puisi adalah unsur yang berada di luar naskah puisi. Adapun
unsur-unsur intrinsik suatu puisi meliputi:
1)
Tipografi disebut
juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk
menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.
2)
Diksi adalah
pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
3)
Bunyi
adalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan
di akhir); ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).
4)
Majas
(bahasa kias) adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya
bahasa yang indah dalam bentuk puisi.
5) Citraan (pengimajinasian) adalah gambar-gambar
dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut
citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran
yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap
sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan).
6) Sarana retorika adalah muslihat intelektual, yang
dibedakan beberapa jenis yaitu
hiperbola, ironi, ambiguitas, paradox, litotes, dan elipisis.
Adapun
unsur-unsur ekstrinsik suatu puisi meliputi:
1) Unsur biografi adalah latar belakang atau
riwayat hidup penyair.
2) Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik,
sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain.
3) Unsur kemasyarakatan adalah situasi sosial
ketika puisi itu dibuat.
2)
Bagaimanakah Analisis unsur-unsur Intrinsik dan Ekstrinsik pada puisi Arab yang
berjudul Lastu Adri ?
Analisi unsur-unsur intrinsic puisi ‘Lastu
Adri’ adalah sebagai berikut:
1. Tipografi: Termasuk dalam bentuk visual berhubungan
dengan susunan baris pada puisi diatas tipografi yang dipakai adalah bentuk
visual seperti konvensional.
2. Diksi: Diksi atau pemilihan kata pada puisi diatas
yaitu menggunakan bahasa arab Fusha (bahasa resmi).
3. Bunyi: Pada puisi diatas terdapat perulangan bunyi
pada kata ‘Lastu Adri’.
4. Majas (bahasa kiasa): dalam puisi diatas tak
ditemui majas dalam kategori (metafora, metonimia, sinedoks, simile, alegori).
5. Citraan: citraan yang dipakai dalam puisi diatas
meliputi; penglihatan (dibuktikan pada bait pertama larik ke dua), gerak
(dibuktikan pada bait pertama larik ke dua dan ke tiga).
6. Sarana retorika: hamper mirip dengan majas tapi
dalam kategori (hiperbola, ironi, ambiguitas, paradox, litotes, dan elipsis).
Pada puisi diatas ditemukan ambiguitas (dibuktikan pada bait pertama larik
pertama, larik ke dua bait kedua, bait ketiga larik pertama), ellipsis (pada
bait ke dua dan ke tiga larik terakhir).
Analisi
unsur-unsur ekstrinsik puisi ‘Lastu Adri’ adalah sebagai berikut:
1. Unsur biografi penyair
Elia
Abu Madi (juga dikenal sebagai Elia D.
Madey ; Arab : إيليا أبو ماضي Ilya Abū Madi)
adalah seorang penyair Arab Lebanon – Amerika dan
wartawan, dilahirkan di di desa Al - Muhaydithah , sekarang bagian dari Bikfaya, Lebanon,
pada tahun 1889.
Ketika
berusia 11 tahun, Abu Madi pindah bersama keluarganya dari desa gunung mereka
di Libanon ke Alexandria, Mesir. Ia menerbitkan koleksi puisi pertamanya ‘Tazkar al-
Madi’ di Alexandria pada tahun 1911. Tahun berikutnya ia
pindah ke Amerika Serikat, menetap di Cincinnati Ohio . Pada tahun 1916 ia pindah ke
New York dan memulai karir di jurnalisme . Di New York Abu Madi bertemu dan
bekerja dengan sejumlah penyair Arab – Amerika termasuk Khalil Gibran. Dia
menikah dengan putri Najib Diyab , editor majalah berbahasa Arab Mirat al -
Gharb , dan menjadi pemimpin redaksi publikasi yang pada tahun 1918. Pada tahun
1929 Abu Madi didirikan berkala sendiri , Al - Samir, di Brooklyn. Ia meninggal pada tahun 1957.
Beberapa karya puisinya yang sudah diterbitkan dan dibukukan
adalah: Tazkar al- Madi (1911); Diwan Iliya Abu Madi (1919); Al-
Jadawil ( " The Streams " ) (1927); Al - Khama'il (1940 );
dan Tibrwa Turab ( 1960).
2. Unsur nilai dalam isi puisi: Puisi diatas
mengandung nilai sosial
3. Unsur Kemasyarakatan: Puisi diatas dibuat ketika si
penyair merasa galau dengan eksistensinya (keberadaannya) dan pengembaraan si
penyair dalam menemukan jati dirinya.
Kesimpulan
dan Saran
Obyek
material penelitian ini adalah puisi Lastu Adri karya Elia Abu Madi
penyair libanon-Amerika dan obyek formalnya adalah unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik dalam puisi Arab. Unsur-unsur
intrinsik dalam puisi yaitu bunyi, tipografi, diksi, majas, sarana retorika,
citraan. Sedangkan unsur ekstrinsik puisi meliputi unsur biografi penyair,
unsur nilai, dan unsur kemasyrakatan.
Puisi
pada prinsipnya dibangun seperti halnya cerpen, novel, drama, dan roman yaitu atas
dasar unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Secara terminologi unsur intrinsik
adalah unsur yang berada didalam naskah puisi. Sedangkan unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang berada di
luar naskah puisi.
Penelitian
ini merupakan penelitian dasar, sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Kritik
serta saran yang membangun dari pembaca sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan
pada penelitian selanjutnya. Apabila ada salah kata dalam penyusunan peneliti
mohon maaf. Atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
Daftar
Rujukan
Adabiyyat.
2013. Jurnal bahasa dan sastra. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Lembaga
penelitian. 1997. Dasar-dasar metedologi penelitian. Malang: IKIP
Malang.
Manshur,
Munawar Fadli. 2011. Perkembangan Sastra Arab dan Teori Sastra Arab.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tarigan,
Guntur Henry. 1985. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.
Wiyatmi.
2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Book publisher.
Komentar
Posting Komentar