Sebuah Memoar Mengaji
Wonosobo, 13 Desember 2018
Assalamu'alaikum Sahabat Blogger semuanya... bagaimana kabarnya? semoga selalu sehat ya..Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan nikmatnya kita semua masih dipertemukan dengan tahun 2021..alhamdulillah 'ala kulli hal...
Ini merupakan tulisan pertamaku di tahun 2021. Pertama-tama, i want to say for my self ...karena sudah mau diajak berjuang hingga detik ini ..26 tahun berjuang...thank a lot my self.. i wish, tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, gigih, mandiri, dewasa dan banyak menebar manfaat...amiin
Dikesempatan yang luar biasa ini, aku ingin berkomitmen kepada diriku untuk lebih giat menulis dan men-share energi-energi positif melalui tulisan. Semoga Allah SWT meridhoi..amiin
Ketika aku membuka catatan dari note di hp, tampak catatan-catatan lama yang tersimpan rapi dan menarik-narik untuk dibagikan. "Bukankah lebih bermakna dan memberi manfaatkan?", kurang lebih seperti itu mungkin tuturnya catatan-catatan tersebut ke padaku. Selain itu bisa juga dijadikan pengingatkan, di kala lupa menyerang?
So, aku ingin mengabadikan dan membagi catatan-catatan tersebut untuk diriku dan kalian,sahabat bloggerku..semoga ada hal baik yang bisa bermanfaat.
Aku memulai dari catatan paling bawah, yaitu tertulis, 13 Desember 2018 dengan title "Peganglah Al-Qur'an, Peganglah Ka'bah". Aku ingat betul, ini adalah catatan tausiyah seorang Kyai saat pengajian khotmil Qur'an di Pesantren Karantina Miftahul Huda, Wonosobo dalam program hafal 1 bulan.
Pada catatan tersebut, aku mencatat lirik sebuah lagu tentang mencintai al-Qur'an serta nasehat-nasehat tentang al-Qur'an.
Kurang lebih, liriknya adalah sebagai berikut..
Qur'an Qur'an. pandanglah al-Qur'an
peganglah al-Qur'an, dengarkan al-Qur'an, cintai al-Qur'an
Qur'an Qur'an,bacalah al-Qur'an hafalkan al-Qur'an amalkan al-Qur'an
kelak dapat syafaat Qur'an
Qur'an Qur'an selalu kuhafalkan selalu dalam ingatan
selalu kurindukan, takkan kulupakan
sungguh sungguh bahagia tak terkira ku telah menghafalkannya
mengkhatamkannya. syukur pada Allah Ta'ala
Dalam catatn itu, aku menutup dengan wejangan sang Kyai sebelum menutup tausiyah.
"Mintalah yang baik-baik sama Allah. Minta menjadi orang yang baik. Yaitu orang yang cinta kepada al-Qur'an dan mencintai pemiliknya (Allah dan Rasulullah). Semoga Allah akan mendekatkan jasadnya dengan jasad Nabi Muhammad SAW."
Komentar
Posting Komentar