Penghasil Oksigen
Hamid sedang menikmati liburan sekolah. Ia dan
keluarganya berkunjung ke rumah kakek. Kakek Hamid tinggal di daerah
pegunungan. Di daerah ini, udara masih sangat bersih dan tidak tercemar oleh
polusi. Hamid sangat senang karena dapat menghirup udara segar yang sangat baik
untuk kesehatan paru-paru. Tidak hanya itu, Hamid juga dapat menikmati
pemandangan indah yang tidak pernah ia jumpai di kota. Hamid merasa nyaman
tinggal di rumah kakek.
Rumah kakek sangat bersih dan asri. Di sekeliling rumah
kakek banyak ditanami berbagai jenis bunga. Ada bunga mawar, melati, kenanga, dan bunga anggrek dalam banyak jenis dan warna.
Bunga-bunga tersebut sangat indah, terutama saat bermekaran.
Tidak hanya itu saja, di pekarangan rumah kakek juga di
tanami pohon mangga, pohon pisang, pohon kelengkeng dan pohon kelapa. Kemudian
di samping rumah kakek terdapat satu petak tanah. Biasanya Kakek Hamid menanaminya
dengan padi dan sayur-mayur untuk kebutuhan sehari-hari.
Kakek Hamid sangat menyayangi tanaman-tanamannya. Ia
merawat dengan sepenuh hati. Setiap hari kakek Hamid tidak lupa menyiram
tanaman-tanaman tersebut.
Di suatu siang yang terik, Hamid duduk di kursi panjang
yang berada di bawah pohon kelengkeng. Dari kejauhan tampak kakek Hamid sedang
mempersiapkan tanah untuk menanam bunga krisan yang dibelikan Mama Hamid dari
pasar tanaman. Hamid menyaksikan dengan seksama. Ia tidak beranjak dari tempat
duduknya. Ia merasa sangat betah dan nyaman karena hawa sejuk. Tidak terasa, Hamid
telah tertidur nyenyak di kursi panjang.
Hamid terbangun ketika ia merasa ada sentuhan lembut pada
punggungnya dan terdengar suara sayup kakek membangunkannya, “Hamid, ayo bangun
sudah sore.”
Waktu makan malam bersama ayah, ibu, kakak dan kakek,
Hamid menanyakan perihal kejadian siang hari tadi.
“Kakek, tadi siang Hamid tertidur di kursi panjang yang
berada di bawah pohon kelengkeng. Padahal Hamid sebelumnya tidak merasa kantuk,
Kek. Mengapa bisa seperti itu, Kek?”
“Apakah kamu merasakan hawa sejuk, Hamid?”
“Iya, Kek. Hamid merasa sangat nyaman dan hawanya sangat
sejuk.Tiba-tiba Hamid sudah tertidur.”
“Kamu merasakan kesejukkan karena kamu mendapatkan
oksigen dari pohon kelengkeng tersebut, Hamid.”
“Maksudnya bagaimana, Kek?”
“Pada siang hari, pohon dan tanaman menghasilkan oksigen
dari proses fotosintesis.”
“Wah, keren ya, kek. Berarti pohon dan tanaman itu sangat
penting dalam kehidupan kita ya, kek.”
“Benar, Hamid. Karena pohon dan tanaman adalah penghasil
oksigen.”
Setelah mendapat penjelasan dari kakek, Hamid menjadi
tahu dan paham alasan mengapa kakek sangat menyayangi tanaman-tanamanya.
Kakek Hamid menyirami tanaman-tanamannya di pagi hari.
Hamid sangat ingin membantu kakek menyiram tanamannya. Ia
bangun pagi-pagi sekali. Hamid sangat ingin belajar berkebun pada kakek. Ia
ingin mengenali aneka tanaman dan cara bagaimana merawatnya. Supaya setelah
liburan dari rumah kakek, ia bisa merawat tanaman-tanaman yang berada di
rumahnya.
Kakek telah siap dengan tanah dan bibit bunga krisan.
Hamid membantu kakek menanam bibit bunga krisan. Setelah itu ia membantu kakek
menyirami tanaman-tanamannya.
“Hamid, kamu tahu tidak? Mengapa kita harus menyiram dan
merawat tanaman-tanaman?”
“Ya supaya tidak mati, Kek.”
“Benar sekali. Selain itu, pemberian air dan perawatan
yang kita lakukan kepada tanaman adalah hal yang diperlukan tanaman untuk
berfotosintesis.”
“Oh, iya Kek. Berarti kalau kebutuhan air dan pupuknya
kurang dapat menghambat proses fotosintesisnya tanaman ya?”
“Iya, Hamid. Kalau proses fotosintesis terhambat, bisa
berpengaruh pada oksigen yang dihasilkan. Selain itu apabila populasi tanaman berkurang, maka oksigen
di muka bumi ini juga berkurang. Hal ini apa bila terjadi sangat membahayakan.
Sebab, kehidupan makhluk hidup terancam mati dan punah.”
“Ih, menakutkan. Mulai sekarang, Hamid akan rajin
menyiram dan merawat tanaman, Kek. Hamid berjanji.”
Komentar
Posting Komentar