Seekor Unta Yang Bimbang (Sebuah Cerita Terjemahan dari Bahasa Arab)

Seekor Unta yang Bimbang



Anak        : Wahai ayah,  Apa yang hendak Engkau ceritakan kepada kami malam ini?

Ayah     : Saya akan menceritakan kepada kalian mengenai seekor unta yang menangis  ketika   menjelaskan pendapatnya kepada Rasullah SAW.

Anak        : Apakah hewan-hewan juga merasakan seperti apa yang kita rasakan?

Ayah       : Iya. Hewan-hewan juga merasakan sakit seperti halnya manusia. Oleh karena itu Rasullah SAW mewasiatkan kepada kita untuk senantiasa bermurah hati kepada mereka.

Pemuda I  : Apa itu? Sungguh itu adalah seekor unta yang lepas dari pemiliknya.

Pemuda II : Mari kita mencoba menangkapnya untuk diberikan kepada pemiliknya!.

Pemuda I  : Sepertinya dia mengikuti jejak Rasullah SAW. Sesungguhnya dia masuk kekebun yang berada dibelakang Nabi.

Pemuda II   : Mari percepat langkah kita! Sebelum dia membahayakan Rasullah SAW.

Pemuda I     :Tunggu! Dia sungguh berhenti dihadapan Rasullah SAW.

Pemuda II   :  Lihatlah! Sepertinya dia menginginkan sesuatu dari Rasullah SAW.

Pemuda I    : Maha Suci Allah! Sesungguhnya seekor unta itu menundukkan kepalanya dan menangis, Apakah kamu melihat keluar air mata dari matanya?

Pemuda II    : Iya. dan Rasullah SAW membelai lehernya dengan tangan beliau.

Anak            : Apakah Rasullah SAW paham dengan keterbatasan seekor unta tersebut?

Ayah            : Iya anakku, ini adalah keistimewaan dari beberapa keistimewaan yang dimiliki Rasullah SAW.

Anak putri    : Lebih sempurna wahai ayah, apa yang Rasullah SAW lakukan?

Ayah             : Benar wahai putriku Lebih sempurna.

 Pemuda I     : Siapa pemilik seekor unta ini? Sesungguhnya Rasullah SAW menghendakinya.

Pemilik          : Saya pemilik seekor unta itu, dimana Rasullah SAW?

Pemuda I      : Sesungguhnya Rasullah SAW berada dikebun.

Pemuda I      : Apa yang Rasullah SAW katakan kepadamu?

Pemilik      : Rasullah SAW berkata, “Sesungguhnya seekor unta itu bimbang kepadamu (pemilik unta) bahwasanya kamu adalah orang yang kekurangan akal dan banyak pekerjaan.” Selanjutnya Beliau mewasitkan kepadaku untuk berbuat baik kepadanya.

Pemilik I       : Maka apa yang akan kamu lakukan?

Pemilik          : Saya akan menjalankan wasiat Rasullah SAW.

Anak putra : Wahai ayah, saya mengingat kisah tentang wanita yang masuk neraka karena memenjarakan seekor kucing.

Anak putri    : dan saya mengingat kisah tentang seorang laki-laki yang masuk surga karena memberi minum anjing.

Ayah             : Iya, Semoga Allah memberkati kalian berdua. Sesungguhnya islam adalah rahmat bagi manusia, hewan dan setiap sesuatu.

Komentar

Tulisan Lainnya

Proses Penciptaan Manusia (Q.S. Al-Mu’minun: 12-14)

Sturkturalisme Robert Stanton

Teruslah Menjadi Orang Baik & Minta Sama Allah Sereceh Apapun Itu

Manfaat belajar filsafat

Analisis Kamus Indonesia Arab Karya As'ad Mahmud Al-Kaelany