An-Naqt Ai-Adab atau Kritik Sastra
1.
Makna kata Naqt atau kritik, Persamaan dan Perbedaannya
Naqt atau kritik secara bahasa dalah pemahaman, penafsiran, penghayatan
dan penilaan. Secara istilah Naqt atau Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk
suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan
kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.[1]
Sedangkan kritik sastra menurut Thaha Musthafa adalah kajian tentang stilistika
bahasa sastra serta mengetahui (memberikan penilaian) baik dan buruknya.
Persamaan
antara Naqt dengan kritik yaitu sama-sama menilai suatu karya, sedangkan
perbedaanya yaitu kalau Naqt berfikir dengan perspektif yang berbeda
terhadap karya sastra, sedangkan kritik yaitu upaya memeberikan penilaian baik
buruk terhadap karya sastra.
2.
Makna kata Adab atau Sastra
Teeuw (1984:22-24), Adab atau Sastra secara bahasa
berasal dari kata literature (Inggris) yang berarti “huruf atau tulisan”,
Schriftum (Jerman) yang berarti “segala sesuatu yang tertulis”, Sastra
(Sansekerta) yang berarti “alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku intruksi
dan pengajaran” dan Adab (Arab) yang berarti “kebudayaan, tamaddun”.[2]
Sedangkan secara bahasa, Sastra (Wellek dan Austin Warren, 1990:3,11) adalah
suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni tertulis dan tercetak. Selain itu,
sastra juga merupakan karya imajinatif yang dipandang lebih luas pengertiannya
dari pada karya fiksi.
Sastra
terbagi menjadi dua yaitu sastra kreatif dan sastra deskriptif. Menurut Wellek dan Warren (1989) sastra adalah sebuah
karya seni yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. sebuah ciptaan, kreasi, bukan imitasi
2. luapan emosi yang spontan
3. bersifat otonom
4. otonomi sastra bersifat koheren(ada keselarasan bentuk dan
isi)
5. menghadirkan sintesis terhadap hal-hal yang bertentangan
6. mengungkapkan sesuatu yang tidak terungkapkan dengan bahasa
sehari-hari
Menurut Luxemburg dkk (1989) sastra
juga bermanfaat secara rohaniah. Dengan membaca sastra, kita memperoleh wawasan
yang dalam tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual dengan cara
yang khusus.
3.
Makna kata Syair (Puisi), puisi bebas dan terikat
Syair (Puisi) secara etimologi berasal dari kata ‘sya’ara-
yasy’uru’ yang berarti merasakan, sadar, dan mengkomposisi. Sedangkan secara
istilah menurut sastrawan Arab, Ahmad Al-Iskandari dan Musthafa ‘Inani, Puisi
adalah kata-kata fasih yang berirama dan berqawafiah yang mengekspresikan
bentuk-bentuk imajinasi yang indah. Puisi termasuk salah satu sastra
kreatif. Dengan puisi seseorang dapat
menciptakan dunia dan keadaan batinya.
4.
Makna kata Nasr (Prosa)
Nasr (Prosa)
secara bahasa berasal dari bahasa Latin yaitu "Prosa" yang artinya
"terus terang". Sedangkan secara istilah, Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak
terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi.[3] Prosa terbagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa
baru. Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari
sastra atau kebudayaan barat , dan prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas
tanpa aturan apa pun. Sedangkan prosa dilihat dari segi isinya terbagi menjadi
dua pula yaitu prosa Fiksi dan Nonfiksi.
5.
Makna kata Cerita Pendek
Cerita Pendek
(cerpen) merupakan bagian dari genre sastra yang menjadi cikal bakal Novel. Cerpen
juga disebut sebagai prosa pendek, lazimnya terdiri atas lima belas ribu kata
atau sekitar lima puluhan halaman. Karya sastra ini merupakan karya sastra
Modern. Cerpen secara istilah
adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan
pelakunya yang terpenting dan paling menarik.. Di dalam cerpen boleh ada
konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib
pelakunya.
Cerita Pendek berbentuk padat, jumlah kata yang sedikit,
karakter-karakter dan tindakan secara bersamaan dan penggunaan simbolisme
tersatukan melalui tema dan efek. Cerita pendek tersusun atas berbagai macam
tingkatan; ia menggugah kepekaan realisme pembaca, pemahamannya, emosinya, dan
kepekaan moralnya secara simultan. Cerita pendek memiliki efek mikrokosmis
karena mampu mengungkapkan satu makna yang demikian besar melalui sepotong
kejadian saja. Ciri khas cerpen terletak pada kekuatannya yang mampu
menghadirkan sesuatu lebih dari yang diceritakan.
Menurut ulasan Edgar Allan Poe (1842) keunggulan cerpen atas
novel terletak pada fisiknya yang ringkas. Cerpen dapat dibaca hanya dengan
sekali duduk sehingga efek kebersatuaanya sksn lebih terasa ke pembaca. Menulis
cerpen lebih menuntut ketrampilan dan keahlian dibandingkan menulis novel.
Cerpen merupakan contoh sempurna dari genre karya sastra yang pantas
diperlakukan sedemikian rupa.[4]
6.
Makna kata Cerita Panjang
Cerita panjang atau novella merupakan penggabungan kepadatan
cerpen dengan bangunan raksasa dan perkembangan novel. Novella begitu
sulit dipahami. Henry James menyebut Novella sebagai ‘Nouvelle
yang terberkati’.
7.
Makna kata Novelette dan Novel
Novelette merupakan prosa panjang yang biasanya terdiri dari enam
puluh sampai seratus halaman, yaitu tidak seringkas cerpen dan tidak sepanjang
novel. Novelette disebut juga cerita pendek yang panjang. Sedangkan Novel berasal dari Italia. yaitu novella
‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan
pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik.
Ciri khas novel ada pada kemampuannya untuk
menciptakan satu semesta yang lengkap sekaligus rumit. Novel mampu menghadirkan
perkembangan satu karakter, situasi sosial yang rumit, hubungan yang melibatkan
banyak atau sedikit karakter, dan berbagai peristiwa ruwet yang terjadi secara
mendetil. Dengan bentuk gaya yang tidak padat dan penulisan dalam skala besar.
Setiap bab dalam novel mengandung berbagai episode. Setiap episode terdiri atas
berbagai topic yang berlainan. Istilah ‘Episode’ daam fiksi hampir mirip dengan
‘adegan’ dalam drama. Pergeseran dari satu episode ke episode yang lain biasa
ditandai oleh pergeseran waktu, tempat, atau karakter-karakter. [5]

Komentar
Posting Komentar