Biografi Sastrawan Mesir- Najib Al-Kailany


BIOGRAFI  NAJIB AL-KAILANY 


Najib bin Kailany bin Ibrahim bin ‘Abdul Lathif Al-Kailany lahir sebuah desa bernama (Syarsyabah) terletak di mukhafathah al-Gharbiyah (konservasi Barat), adalah salah satu konservasi Republik Mesir Barat, pada bulan Muharram tahun 1350 H yang bertepatan pada bulan Juni tahun 1931 M. Keluarga Al-Kailany adalah keluarga besar yang tinggal bersama di Syarsyabah dan beberapa di desa terdekatnya. Orang tua Al-Kailany adalah petani yang bekerja di ladang, kehidupan keluarga bergantung dari hasil ladang. Najib Al-Kailany adalah anak sulung dari tiga bersaudara; Najib, Amin, dan Muhammad (‘Abdullah, 2005: 11).

Pendidikannya dimulai dengan menghafalkan Alquran, pada usia delapan tahun mulai sekolah di madrasah sinbadh dilanjutkan di thatha. Setelah menamatkan di thatha melanjutkan studinya di jurusan kedokteran ( di Jami’atu Fuadi al-Awal), Al-Kailany berminat di jurusan sastra tetapi karena desakan orangtuanya Al-Kailany mengambil jurusan kedokteran. Karier hidup Al-Kailany setelah lulus dari fakultas kedokteran adalah menjabat sebagai menteri kemudian menjadi dokter di Mesir. Pada tahun 1387 H-1967 M bekerja di Kuwait dan Abu Dhabi (‘Abdullah, 2005: 12-14). Najib Al-Kailany mendedikasikan dirinya pada kegiatan bersastra berkat terpesonanya pada pembacaan majalah sastra seperti risalah, tsaqafah, hilal, dan muqattathaf, dari hal tersebut Al-Kailany banyak mengenal para sastrawan seperti Said Kutub, Musthafa Shadiq Ar-Rafi’y, Al-‘Aqad, Al-Maziny, Al-Manfaluthy, Thaha Husein, dan Taufiq Al-Hakim.

Najib Al-Kailany meskipun seorang dokter, ia juga termasuk penulis yang produktif, lebih dari 56 karya telah ditulisnya. Terdiri dari ilmu pengetahuan dan sastra, banyak dari artikel-artikelnya tersebar di majalah Islam dan sastra. Ilmu pengetahuan terdapat pada karyanya- buku-buku kedokteran dan penelitian-penelitian. Sedangkan sastra terbagi dalam beberapa genre sastra: pertama, novel (ar-Riwayah) - 32 novel di antaranya ‘Ala  Abwabi Khaibar, Fi Ath-Thilam, Ra’su As-Syaithan, Mawakibu Al-Ahrar. Kedua, cerpen (al-Qishah al-Qashirah)- antologi cerpen terdiri dari 5 cerpen At-Tammah dan 1 cerpen Al-Mafqudah di antaranya Dumuhu Al-Amir, Hikayat Ath-Thabib, Al-‘Alam Adh-Dhayyiq. Ketiga, puisi (diwan) di antaranya Aghany Al-Gharbak, ‘Ushr Asy-Sihadak. Keempat, drama (al-Masrakhiyah) satu-satunya drama adalah ‘Ala Asrar Dimisq (‘Abdullah, 2005: 19-27).
Satu-satunya antologi cerpen Al-Mafqudah yang telah disebutkan di atas Al-‘Alam Adh-Dhayyiq, berisi tentang problematika keluarga-keluarga ‘Am Abduh. Cerita dimulai dengan menceritakan anggota keluarga dan kondisi masing-masing dan problematikanya. ‘Am Abduh, seorang kepala keluarga yang memiliki satu istri dan empat anak (Fatkhy (sulung), Rukhiyah (sudah menikah) dan dua anak masih kecil).

Komentar

Tulisan Lainnya

An-Naht

Husnu At-Ta'lil

Always be Positive

Peredaran Matahari dan Bulan Sesuai dengan Q.S. Yasiin Ayat 40

Filsafat Ilmu