Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Biografi Sastrawan Mesir- Najib Al-Kailany

Gambar
BIOGRAFI   NAJIB AL-KAILANY  Najib bin Kailany bin Ibrahim bin ‘Abdul Lathif Al-Kailany lahir sebuah desa bernama (Syarsyabah) terletak di mukhafathah al-Gharbiyah (konservasi Barat), adalah salah satu konservasi Republik Mesir Barat, pada bulan Muharram tahun 1350 H yang bertepatan pada bulan Juni tahun 1931 M. Keluarga Al-Kailany adalah keluarga besar yang tinggal bersama di Syarsyabah dan beberapa di desa terdekatnya. Orang tua Al-Kailany adalah petani yang bekerja di ladang, kehidupan keluarga bergantung dari hasil ladang. Najib Al-Kailany adalah anak sulung dari tiga bersaudara; Najib, Amin, dan Muhammad (‘Abdullah, 2005: 11). Pendidikannya dimulai dengan menghafalkan Alquran, pada usia delapan tahun mulai sekolah di madrasah sinbadh dilanjutkan di thatha. Setelah menamatkan di thatha melanjutkan studinya di jurusan kedokteran ( di Jami’atu Fuadi al-Awal ), Al-Kailany berminat di jurusan sastra tetapi karena desakan orangtuanya Al-Kailany mengambil jurusan kedokt

Belajar Nahwu Efektif dan Efisien dengan Talfiful Akwan

Gambar
Pembelajaran Ilmu Nahwu Melalui Talfiful Al-Akwan   Pesantren pada masa kini memiliki perana yang penting dalam memajukan bangsa Indonesia. Terbukti dengan prestasi yang dicapai, pesantren telah mampu mencetak banyak tokoh-tokoh bangsa yang kompeten pada bidangnya dengan moralitas yang tinggi. Hal tersebut di karenakan sistem yang dibangun di pesantren ditaati dan dijalankan dengan sepenuhnya. Sehingga menghasilkan lulusan yang unggul, berbudi luhur, dan berdedikasi tinggi. Pesantren merupakan harapan bangsa Indonesia untuk menumbuhkan generasi-generasi yang cerdas secara intelektual, emosional dan spiritual yang mampu melanjutkan estafet kepemimpinan. Kepada generasi yang baiklah terdapat pemimpin yang baik, yang mampu membawa Indonesia lebih baik. Salah satu sistem yang diajarkan oleh pesantren dalam mendidik para santrinya adalah menggunakan Talfiful Al-Akwan dalam mengkaji ilmu nahwu. Seperti yang dipelajari di Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta. Pesantren Wahid Hasyim

Dinamika Paradigma Ilmu dalam Kajian Sosial Humaniora

Gambar
Dinamika Paradigma Ilmu dalam Kajian Sosial Humaniora Oleh:  Madam Dr. Wening Udasmoro, S.S, M.Hum, DEA  Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Gadjah Mada Yogyakarta   Tepat pada tanggal 3 Mei 2018, diselenggarakan kuliah umum program Magister (S2) jurusan Bahasa dan Sastra Arab di ruang sidang fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kuliah umum pada kesempatan tersebut mengangkat tema tentang “Metodologi Penelitian Bahasa dan Sastra Arab”. Tema tersebut dipilih karena merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di program magister jurusan Bahasa dan Sastra Arab, dan merupakan mata kuliah pokok. Tema tersebut disampaikan oleh Dekan fakultas Bahasa dan Sastra UGM Madam Dr. Wening Udas moro, S.S, M.Hum, DEA, lulusan sastra Perancis di salah satu Universitas di Paris. Beliau mengawali pembicaraan dengan mengatakan bahwa, “Keilmuan sekarang itu cair. Kita harus sudah mampu melihat state of the art , yaitu cara pandang yang bergerak. Maksudnya