Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Sabtu Bersama Bapak

Gambar
  Salah satu momen berharga bagi santri adalah saat ngaos belajar langsung dengan Kyai. Mengapa demikian? karena ilmu yang diperoleh jelas dan lebih valid sumber sanadnya. Berbeda halnya dengan hanya sekedar comot dari internet yang terkadang sumbernya tidak jelas dan kevalid-annya dipertanyakan. Pondok Pesantren Wahid Hasyim, Yogyakarta, 27 Oktober 2018 2400 detik ngaos kitab "Mukhtasor Ihya' Ulumuddin" bersama Bapak Pengasuh, KH. Drs. Jalal Suyuthi, S.H. Beliau menyampaikan perihal Halal dan Haram pada kitab tersebut di hal. 83 (boleh cek kitabnya ya kawan!) Diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud. r.a, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Thalabul halal faridhotun 'ala kulli muslimin" , bahwa mencari kehalalan itu wajib bagi setiap muslim . Dalam melakukan apapun dan memperolehnya, hendaknya dilakukan dengan sistem halal. Karena halal memiliki berbagai keutamaan, di antaranya: 1. Allah akan memberikan cahaya ke hati setiap muslim yang memakan makanan halal. Di mana h

Penghasil Oksigen

Gambar
    Hamid sedang menikmati liburan sekolah. Ia dan keluarganya berkunjung ke rumah kakek. Kakek Hamid tinggal di daerah pegunungan. Di daerah ini, udara masih sangat bersih dan tidak tercemar oleh polusi. Hamid sangat senang karena dapat menghirup udara segar yang sangat baik untuk kesehatan paru-paru. Tidak hanya itu, Hamid juga dapat menikmati pemandangan indah yang tidak pernah ia jumpai di kota. Hamid merasa nyaman tinggal di rumah kakek. Rumah kakek sangat bersih dan asri. Di sekeliling rumah kakek banyak ditanami berbagai jenis bunga. Ada bunga mawar, melati, kenanga,   dan bunga anggrek dalam banyak jenis dan warna. Bunga-bunga tersebut sangat indah, terutama saat bermekaran. Tidak hanya itu saja, di pekarangan rumah kakek juga di tanami pohon mangga, pohon pisang, pohon kelengkeng dan pohon kelapa. Kemudian di samping rumah kakek terdapat satu petak tanah. Biasanya Kakek Hamid menanaminya dengan padi dan sayur-mayur untuk kebutuhan sehari-hari. Kakek Hamid sangat menyay

Puisi Untuk Mama, Wanita Hebatku

Gambar
  Perempuan Bumi Berjiwa Langit Heni Alliana   Ada kisah yang mengharu biru Bukan kisah dalam film drama atau pun novel romansa Melainkan, kisah nyata, real, apa adanya sesuai fakta Kisah perempuan biasa penuh dengan keluarbiasaannya Lelap dalam singkat, terbangun cepat Pagi buta pukul dua, berjalan tanpa kawan Menerobos udara malam, kabut dan juga jalan berlubang Bersamanya beban ganda; barang dagangan, berat badan dan juga beban kehidupan.   Banting tulang, sementara yang lain terlelap dalam dekapan malam Tak peduli pada kantuk yang mengundang Apalagi dahaga dan lapar, kau hiraukan Terus memasang wajah segar beserta senyum riang pada setiap pelanggan Muka lesu, lemah, letih kau sembunyikan dalam-dalam Hingga perih dan rintihan kau rasakan dalam kesendirian   Berjuang demi baiknya kehidupan putri-putrimu dan juga keluargamu Beban nafkah kau tanggung, kau pikul seorang diri pada pundakmu Maafkan putri sulungmu yang hingga kini masih menjadi bag

Renjana Paripurna

Gambar
Binar matamu meneduhkan Senyum elips mu menawan Tutur katamu selaras budi kebaikan Kau, anugerah terindah dari Tuhan   Padamu kudapatkan kehangatan Dekapanmu erat nan menentramkan Padamu pula renjana paripurna, cinta kasih, tercurah utuh laksana surya menyinari semesta   Aku bersaksi, engkau adalah hidupku, Purnama pada malam-malamku, Sinar surya yang menyertai langkah-langkahku, Rapalan doamu, mustajab untukku   Semua tentangmu, abadi Terpatri dalam sanubari Menggaung jelas dalam memori Begitu pula cintaku padamu, utuh tanpa tapi.   Sragen, Februari 2021      

Kenalan Dengan Pengacara

Gambar