Ngaji Shorof: Qowaidul I'lal

NGAJI SHOROF: QOWAIDUL I'LAL 
Referensi: Kitab Qowaidul I'lal

Bersumber: www.google.com


Assalamu'alaikum wr.wb

Hallo, selamat malam sahabat blogger...bagaimana kabarnya? May Allah bless you always..amiin

Pada kesempatan kali ini, penulis akan sharing tentang salah satu kajian dalam Ilmu Shorof yakni Qowaidul I'lal. Salah satu cabang pelajaran yang ada pada Ilmu Shorof yang membahas tentang kaidah-kaidah I'lal (perubahan). Perbedaan dengan Shorof sendiri adalah kaidah ini membahas tentang perubahan yang dialami dari asalnya. Sedangkan perubahan pada Shorof adalah terletak pada perkembangan sebuah kata, atau perkembangbiakan sebuah kata. Ibarat kupu-kupu, Qowaidul I'lal adalah metamorfasanya yakni dari ulat, kepompong, kupu-kupu. Sedangkan perubahan pada Shorof adalah kupu-kupu A melahirkan kupu-kupu B melahirkan lagi menjadi kupu-kupu C dan seterusnya. Dengan analogi tersebut, sahabat semua sudah bisa memahami kan perbedaanya..

oke, yuk langsung ke pembahasan Kaidah I'lal
KAIDAH KE-1
إذا تحَرّكَت الواو والياء بعد فتْحةٍ متّصلة في كلمتَيْهما أبْدلتا آلفا مثل صان أصله صون , باع أصله بيع

Artinya: Apabila ada huruf wau/ya' jatuh setelah harukat Fatkhah dalam satu 
kata maka wau/ya' diganti dengan Alif. Contohnya :Shana asalnya Shawana

Praktik I'lal, sebagai berikut:
  • Shana asalnya Shawana, mengikuti Wazan Fa'ala. Adapun huruf wau diganti alif karena sebelumnya ada huruf berharakat fatkah maka menjadi Shana.
  • Baa'a asalnya Baya'a, mengikuti wazan Fa'ala. Adapun ya' diganti menjadi alif, karena ya' jatuh setelah huruf berharukat fatkhah, maka menjadi Baa'a.
TIPS untuk mengetahui bahwa sebuah kalimat tersebut asli atau sudah mengalami I'lal adalah di antaranya sebagai berikut:
  1.  Ketika menjumpai atau menemukan sebuah kata berbahasa Arab, cek di kamus
  2.  Cari dan lihatlah pada bentuk Fi'il Mudhoreq nya.
  3.  Apabila bentuk Madhi dan Mudhoreqnya sama, berarti itu kata asli. Namun apabila berbeda, maka kata tersebut telah mengalami perubahan melalui I'lal.
PERLU diketahui bahwa tidak semua kata mengalami I'lal. Namun hanya kata-kata tertentu dan "khusus" yang mengalami I'lal. Mengapa demikian, dan mengapa perlu adanya I'lal? Karena Bahasa Arab adalah milik orang Arab, dan orang Arab cenderung menyukai hal yang mudah dan praktis. Begitu halnya dalam berucap. Yakni ketika ditemui sebuah kata yang sulit diucapkan seperti sebuah kata yang diakhiri dengan huruf wau yang berharokat dlomah, orang Arab sangat susah mengucapkannya, sehingga perlu disukun untuk memudahkan pengucapaknnya.

Sekian pembahasan tulisan kali ini, semoga bermanfaat...:) Salam Semangat!

Komentar

Tulisan Lainnya

Proses Penciptaan Manusia (Q.S. Al-Mu’minun: 12-14)

إلى حبّ المحبوب

Untukmu Penggenap Ganjilku

Belajar Nahwu Efektif dan Efisien dengan Talfiful Akwan

Manfaat belajar filsafat