Tafsir Surat Al-AhQaf (Bukit-bukit Pasir) ayat 15-16


 

KEWAJIBAN BERBUAT BAIK KEPADA
IBU-BAPAK
(Tafsir Surat Al-AhQaf (Bukit-bukit Pasir)  ayat 15-16)
Tugas Mandiri Tafsir al-Qur'an
Mata Kuliah al-Qur’an 2012



AYAT  PILIHAN
DARI JUZ 26



(Surat Al-Ahqaf(46); Ayat 15-16)

Terjemah:

(15) Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berikanlah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”
(16) Mereka itulah orang-orang yang akan Kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan, dan (orang-orang) yang Kami maafkan kesalahan-kesalahanya, (mereka akan menjadi) penghuni-penghuni surga. Itu janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.
KEWAJIBAN BERBUAT BAIK KEPADA IBU-BAPAK
SURAT AL-AHQAF (46) AYAT 15-16

A.        Pendahuluan
                 Alasan penulis memilih ayat ke 15-16 yang berisikan tentang berbuat baik kepada ibu-bapak, karena merasa ayat ini sangat menarik ditafsirkan, rima bahasa yang senada, memiliki kandungan isi yang layak di ketahui ,di renungkan semua orang/anak kepada ibu-bapaknya , dan karena kecintaanya penulis kepada  kedua orang tuanya terutama ibunya yang sangat ia rindu-rindukan belian tangan dan kasih sayangnya.
B.         Penafsiran ayat
1.       Informasi Tentang Ayat
a.       Penjelasan Makkiyah-Madaniyah
Surat Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) merupakan surat ke-46 yang terdiri dari 35 ayat, diturunkan setelah surat Al-Jatsiyah. Surat ini tergolong Makkiyah, kecuali beberapa ayat yang tergolong Madaniyah yaitu ayat ke 3, 10, 15 dan 35. Berarti yang penulis ambil dipenafsiran ini adalah ayat ke-15 tergolong makkiyah dan ayat ke-16 tergolong madaniyah.
b.       Penjelasan Munasabah Al-qur’an
Penulis memunasabahkan dengan surat sebelumnya yakni surat Al-Jatsiyah dan 10 ayat sebelumnya pada surat Al-Ahqaf. Pada surat Al-Jatsiyah menerangkan  tentang masalah tauhid, disamping kecaman serta ancaman terhadap orang-orang musyik. Dilanjutkan surat Al-Ahqaf yang dimulai dengan masalah tauhid dan kecaman terhadap orang-orang musyrik atas kemusyrikan mereka serta orang-orang yang beriman kepada Allah lalu istikamah dalam beriman dan melaksanakan ibadah, akan memperoleh kebahagiaan surga di akhirat dan kekal didalamnya sebagai balasan atas amal mereka didunia. Sedangkan  pada ayat ini menerangkan tentang perintah Allah untuk berbuat baik kepada ibu-bapaknya yang telah membesarkan dan memeliharanya dengan susah payah. Menghormati atau berbuat baik kepada ibu-bapak merupakan perbuatan ibadah kepada Allah yang mana perbuatan baik akan dibalas Allah dengan surga di akhirat nanti.

2.       Tinjauan Kitab-kitab tafsir terdahulu
Berdasarkan tinjaun kitab-kitab tafsir terdahulu penulis mengambil dari penafsiran  Imam Al-Maraghi dari segi kata-kata sulit dan   penafsiran dari Imam Al-Qurthubi dari penafsiran Ayat. Penafsiran dari segi kata-kata sulit menurut Imam Al-Maraghi adalah sebagai berikut:
-          Al-Ihsan    : Berbuat baik, lawan dari Al-Isa’ah (berbuat jelek)
-          Ak-Karhu  : Susah payah, mengikuti wazan seprti Adh-Dhu’fu dan Adh-Dha’fu
-          Hamluhu  :  Masa mengandungnya
-          Fishalihi    : Menyapihnya, sedang yang dimaksud adalah masa menyusui yang sempurna yang saat sampai menyapih.
-          Al-Asyud  : Kesempurnaan kekuatan dan akal
-          Auzi’ni      : Jadikanlah aku menyukai dan berikanlah aku petunjuk, Berasal dari kata Auza’tuhu bi kadza yang artinya “Aku menjadikan dia menggemarinya dan suka memperolehnya.
-          Al-Qubul   : Ridha terhadap suatu perbuatan dan memberinya pahala.
-          Fi Ashhabi ‘l-jannah: Orang-orang yang teratur dalam menempuh jalan surga.
Penafsiran  ayat  menurut Imam Al-Qurthubi adalah sebagai berikut:
Allah menjelaskan beberapa perbedaan kondisi seseorang terhadap kedua orang tuanya, dimana terkadang dia menaati keduanya dan terkadang pula menyalahi keduanya. Sehingga bukan suatu  yang mustahil bila hal itupun terjadi  pada masa Nabi berserta kaumnya. Allah memerintahkan agar semua manusia berbuat baik kepada ibu-bapaknya, baik ketika kaduanya masih hidup maupun telah meninggal dunia. Berbuat baik ialah melakukan semua perbuatan yang baik sesuai dengan perintah agama. Berbuat baik kepada orang tua yang masih hidup meliputi, menghormatinya, memelihara, dan memberi nafkah apabila ia sudah tidak mempunyai penghasilan. Sedangkan berbuat baik sesudah keduanya wafat yakni selalu mendoakan nya agar diberi pahala dan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. Pada ayat ini Allah menerangkan secara khusus mengapa orang harus berbuat baik kepada ibunya. Sebab perhatian, pengorbanan dan penderitaan ibu lebih besar dan lebih banyak dalam memelihara dan mendidik anak dibandingkan yang dialami ayah. Ibu mengandung dan menyusuinya selama tiga puluh bulan. Mengandungnya selama sembilan bulan dan menyusuinya selama dua puluh satu bulan.

3.       Analisis  atau opini  dan point-point amaliah praktis ayat.
Penafsiran dari ayat ke 15-16 surat Al-Ahqaf dikaitkan dengan fenomena di era modern ini, sedikit umat manusia yang mengamalkan kandungan ayat tersebut. Tidak jarang di Era sekarang anak membunuh orang tuanya karena hal sepele, menyalahkan orang tuanya, durhaka kepada ibunya, menjadikan ibu-bapaknya layaknya budak, menyakiti hatinya, membuat pilu hatinya. Kesadaran anak serta kurangnya rasa berterimakasih kepada ibu-bapaknya dan merasa tidak puas dengan pemberian orang tua, mereka dapat melakukan hal-hal yang buruk kepada ibu-bapaknya.
C.         Kesimpulan dan Rekomendasi .
Ayat ini mengajarkan kepada kita semua (anak)  untuk selalu berbuat baik kepada ibu-bapak kita, karena sangat besar jasa serta pengorbananya kepada kita. Sehingga tidak sepatutnya kita menyakiti hatinya, mengecewakan dan menyalahkannya. Tetapi sebaliknya kita harus menghormati, mendoakannya, memeliharanya dan menyayangi keduanya. Mengingat pengorbanan mereka dengan susah payah merawat, membesarkan kita, memenuhi kebutuhan kita, kasih sayang yang tulus kepada kita tanpa mengharap imbalan,  namun hanya menginginkan kita menjadi anak yang berbakti kepadanya, menjadi anak sholeh dan sholihah serta berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Ayat ini serta penafsirannya  sangat baik dibaca semua orang, semua kalangan, semua umur, karena setiap kita memiliki orang tua yang hebat dan tangguh sebagai pahlawan dalam hidup kita.
Banyak terdapat kesalahan dalam penulisan, kosakata, atau lainya penulis mohon maaf. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.Amiin.







Daftar Pustaka

Ahmad Musthafa Al-Maraghi, 1993. Sumber Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Cv.Toha Putra, Semarang.
Kementrian Agama RI, 2008. Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid IX Juz 25-26-27, Lentera Abadi, Jakarta.
Qurthubi Muhammad Al-Anshori, 2008. Tafsir Al-Qurtubi, Pustaka Azzam, Jakarta.

Komentar

Tulisan Lainnya

Proses Penciptaan Manusia (Q.S. Al-Mu’minun: 12-14)

إلى حبّ المحبوب

Untukmu Penggenap Ganjilku

Belajar Nahwu Efektif dan Efisien dengan Talfiful Akwan

Manfaat belajar filsafat